Tes Kemampuan Akademik (TKA) SMP/MTs: Mewujudkan Penilaian yang Adil dan Terstandar

img - pusmendik

Mengapa TKA Diperlukan?

Dalam dunia pendidikan, penilaian merupakan instrumen penting untuk mengetahui sejauh mana capaian belajar murid. Selama beberapa tahun terakhir, terdapat kekosongan dalam pelaporan capaian akademik murid melalui penilaian terstandar. Akibatnya, ketika ada proses seleksi yang memerlukan perbandingan capaian akademik, misalnya masuk sekolah lanjutan atau program tertentu, data yang digunakan sering hanya mengandalkan rapor sekolah.

Masalah muncul karena standar penilaian antar-satuan pendidikan tidak selalu sama. Nilai rapor di sekolah A bisa berbeda bobotnya dengan sekolah B, sehingga menimbulkan keraguan terkait objektivitas dan keadilan. Dari sinilah lahir kebutuhan untuk menghadirkan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai instrumen yang terukur, transparan, dan adil untuk semua murid di Indonesia.

Tujuan Utama TKA

TKA tidak sekadar mengukur hafalan atau penguasaan materi semata, tetapi juga:
  • memberikan gambaran capaian akademik murid secara terstandar,
  • menjadi alat seleksi yang adil bagi semua murid,
  • mendorong murid untuk tidak hanya menguasai konsep, tetapi juga mampu menerapkannya dalam situasi nyata.

Dengan adanya TKA, sekolah dan orang tua akan memperoleh data objektif tentang kemampuan anak, sekaligus membantu pemerintah dalam melakukan pemetaan kualitas pendidikan.

TKA Matematika SMP/MTs

Fokus Pengukuran
TKA Matematika tidak hanya menilai kemampuan menghitung. Lebih dari itu, asesmen ini mengukur sejauh mana murid:
  • memahami fakta, konsep, prinsip, dan prosedur dalam matematika,
  • menggunakan logika dan penalaran matematis,
  • menyelesaikan masalah kontekstual yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Ruang Lingkup Materi

Materi TKA Matematika disusun berdasarkan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Ada empat elemen utama yang diujikan, yaitu:
  1. Bilangan – mencakup operasi hitung, pecahan, desimal, perbandingan, dan penerapannya.
  2. Aljabar – meliputi persamaan, pertidaksamaan, pola bilangan, serta pemodelan situasi ke dalam bentuk aljabar.
  3. Geometri dan Pengukuran – mencakup bangun datar, bangun ruang, transformasi, serta perhitungan panjang, luas, volume, dan sudut.
  4. Data dan Peluang – melatih murid membaca data, membuat interpretasi, serta menghitung peluang dalam berbagai konteks.

Konteks Soal

Soal matematika TKA tidak hanya berbentuk simbolis. Murid akan dihadapkan pada persoalan yang dikaitkan dengan situasi sehari-hari, misalnya perhitungan kebutuhan bahan dalam memasak, analisis pola dalam kegiatan olahraga, hingga interpretasi data lingkungan sekitar. Hal ini membuat matematika terasa lebih hidup dan relevan.

TKA Bahasa Indonesia SMP/MTs

Keterampilan yang Diukur
TKA Bahasa Indonesia difokuskan pada keterampilan membaca, karena kemampuan literasi merupakan fondasi penting dalam seluruh bidang ilmu. Melalui asesmen ini, murid diuji dalam memahami dua jenis teks utama:

1. Teks Informasi
  • Berisi fakta, konsep, atau prosedur dari berbagai bidang, mulai dari topik lokal hingga isu global.
  • Dapat berupa teks tunggal (satu sumber) maupun teks jamak (perbandingan dua atau lebih sumber informasi).
2. Teks Fiksi
  • Merupakan cerita rekaan yang bisa berbentuk sejarah, biografi, maupun cerita realis.
  • Mencakup latar cerita konkret atau abstrak, tokoh dengan karakter yang kompleks, konflik sederhana hingga jamak, serta alur yang bervariasi.

Karakteristik Teks dalam TKA

Untuk memastikan kesesuaian dengan tingkat perkembangan murid SMP/MTs, teks yang digunakan dalam soal TKA memiliki ciri-ciri khusus:
  • Kosakata: mencakup kata umum, kata berimbuhan, kata abstrak, makna denotatif maupun konotatif, serta istilah teknis tertentu.
  • Kalimat: panjang rata-rata 5–9 kata, terdiri dari kalimat tunggal berbagai pola dan kalimat majemuk setara.
  • Wacana: memiliki kohesi (keterkaitan antarbagian), konjungsi antarparagraf berupa perbandingan dan penekanan, serta penggunaan tanda baca untuk memperjelas deskripsi. Panjang teks berkisar antara 200–250 kata (kecuali puisi).

Tujuan Pengujian

Dengan membaca teks tersebut, murid diuji untuk:
  • memahami isi dan makna teks,
  • menafsirkan maksud penulis,
  • menemukan informasi eksplisit maupun implisit,
  • serta menghubungkan isi bacaan dengan pengalaman pribadi maupun konteks sosial.

Dampak Positif TKA

Kehadiran TKA membawa sejumlah manfaat besar, antara lain:
  1. Objektivitas: hasil TKA berlaku sama bagi semua murid, tanpa dipengaruhi standar penilaian masing-masing sekolah.
  2. Keadilan: murid memiliki kesempatan yang setara untuk menunjukkan kemampuan mereka.
  3. Pemetaan kemampuan: sekolah dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan murid dalam bidang tertentu, sehingga bisa menyusun program pembelajaran yang lebih tepat.
  4. Relevansi pembelajaran: dengan soal berbasis konteks nyata, murid akan semakin terlatih untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah.

Tes Kemampuan Akademik (TKA) jenjang SMP/MTs merupakan inovasi penting dalam dunia pendidikan Indonesia. Dengan fokus pada Matematika dan Bahasa Indonesia, TKA tidak hanya mengukur kemampuan akademik secara teoritis, tetapi juga menilai keterampilan praktis yang dibutuhkan murid untuk menghadapi kehidupan sehari-hari.

Lebih dari sekadar alat seleksi, TKA adalah jembatan untuk mewujudkan pendidikan yang lebih adil, terstandar, dan bermakna bagi seluruh murid Indonesia.