Menjadi seorang guru di sekolah bisa dibilang sebuah profesi sekaligus pengabdian. Dikatakan profesi karena guru merupakan salah satu bentuk pekerjaan yang mana personalnya mendapatkan 'gaji'. Namun dikatakan pula pengabdian karena seorang guru haruslah bertanggung jawab terhadap perkembangan para muridnya, baik dari aspek fisik maupun psikis. Di Indonesia para guru terhimpun dalam Persatuan Guru Republik Indonesia, sebuah organisasi yang beranggotakan para guru dan tenaga kependidikan di Indonesia. PGRI memiliki tiga jati diri, yaitu organisasi profesi, organisasi perjuangan, dan organisasi ketenagakerjaan.
Pada tanggal 25 November 1945, pasca dilaksanakannya Kongres Guru di Surakarta dibentuklah organisasi PGRI. Hingga saat ini, 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Beragam cara dilakukan untuk memperingati hari guru, masing-masing lembaga pendidikan memiliki cara tersendiri dalam memperingatinya. Tahun ini, bertepatan dengan hari Senin, 25 November 2024 adalah hari ulang tahun yang ke-79 dari PGRI.
Di SMP Kartika IV-9 peringatan hari guru nasional dilaksanakan dengan menggelar serangkaian acara. Acara - acara tersebut adalah :
- Upacara bendera
- Surat untuk guru
- Pemilihan guru terfavorit, terinspiratif, terkreatif, tersabar, terdisiplin, terhumoris, dan guru paling senior
- Flash Moob untuk guru
- Cosplay menjadi guru
Upacara bendera berlangsung dengan hidmat, upacara bendera ditutup dengan menyanyikan lagu Hymne Guru oleh seluruh peserta upacara. Adapun yang bertugas sebagai petugas upacara adalah Bapak-Ibu dewan guru SMP Kartika IV-9. Sebagai pembina upacara adalah Bapak Teguh Imam Pamuji, S.Pd - wali kelas IX - D. Dalam amanatnya, beliau berpesan kepada para guru untuk terus berinovasi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, beliau juga menyampaikan pentingnya para peserta didik untuk selalu hormat kepada Bapak-Ibu guru.
Setelah upacara bendera, diberikan penghargaan kepada Bapak-Ibu guru yang terpilih sebagai kategori yang telah disebutkan. Beliau-beliau adalah :
- Ibu Dra. Hj. Yuyun Perbawati, M.Pd - Guru tersabar
- Ibu Nila Prasetyaning H, S.Pd - Guru terkreatif
- Ibu Fraida Mega N, S.Pd - Guru terfavorit
- Ibu Dwi Permata, S.Pd - Guru terdisiplin
- Bapak Hendrawan Nurcahyo, M.Pd - Guru terinspiratif
- Bapak Helmi Khoirulloh, S.Pd - Guru terhumoris
- Ibu Dra. Sri Setyaningsih - Guru paling senior
Setelah acara pemberian tali asih tersebut, acara dilanjutkan dengan penampilan flash moob yang dibawakan oleh pengurus OSIS SMP Kartika IV-9. Selanjutnya, seluruh warga sekolah berkumpul di sekeliling lapangan untuk menyaksikan cosplay menjadi guru.
Agenda cosplay menjadi guru ini dilakukan dengan cara menirukan style Bapak/Ibu guru yang dipilih. Setiap kelas mendelegasikan satu orang sebagai aktor untuk menirukan style Bapak//Ibu guru saat mengajar. Sebanyak 14 orang peserta dengan gaya bak pemain teater menirukan style Bapak/Ibu guru dalam mengajar. Ada yang menirukan kalimatnya, ada yang menirukan gaya berpakaian, ada pula yang menirukan bagaimana ketika Bapak/Ibu guru memberikan teguran saat ada yang melanggar peraturan sekolah.
Riuh rendah suara tepuk tangan penonton mengiringi setiap kali para peserta menirukan ciri khas dari masing-masing Bapak/Ibu guru yang dipilih. Acara berlangsung dengan meriah dan penuh makna sebagaimana tajuk acara 'Nggeguru - Nggugu dhawuhé guru' yang artinya adalah taat terhadap perintah guru. Semoga seluruh keluarga besar SMP Kartika IV-9 mendapatkan keberkahan dari para guru, dan para guru diberikan kekuatan lahir-batin dalam mengemban amanah pendidikan.
0 Komentar